Tag Archive: spiritual


David Wijaya Medan Indonesia davidwijaya91 info77 wordpress best good friend very chandra blia yad indonesia

(2011) Darwin – Yohannes – Chandra – Agus – Very

Tahun 2015 akhirnya sudah berjalan sekian hari hingga tak terasa bulan Januari akan segera terlewati. Memang sudah terlalu kebiasaan merasakan bahwa waktu selalu berjalan begitu cepatnya. Padahal 24 jam sehari masih perlu dimanfaatkan lebih baik lagi sehingga benar-benar bisa terasa bahwa waktu tidak berjalan cepat, juga tidak berjalan lambat. Tanpa disadari, waktu yang sebenarnya telah berjalan dengan normal seirama dengan detakan jantung setiap detiknya. Hanyalah perasaan diri ini yang membisikkan sebaliknya.

Awal tahun yang dihadapkan dengan ujian kehidupan. Awal tahun yang memerlukan kesabaran untuk menghadapi kondisi ketidaknyamanan. Awal tahun yang memacu kebulatan hati untuk menerima dan belajar dari pengalaman hidup. “Sabar adalah kekuatan. Sabar adalah kebijaksanaan. Sabar adalah kemurahan hati.” Begitulah kata bijak dari salah satu panutan saya dari seorang guru spiritual, Venerable Master Hsing Yun. Semoga saya bisa melewati ujian ini dengan penuh rasa syukur dan pembelajaran di masa mendatang.

Ada suatu waktu, saya sulit mengontrol gejolak batin yang tidak stabil. Secara sadar, fisik dikontrol dengan pasrahnya oleh pikiran, seolah-olah diri ini tidak dapat berbuat apa-apa. Terkadang perencanaan jelas dan semangat di awal dapat dengan mudahnya hilang, dan berubah haluan menjadi kemalasan dan penundaan. Namun, ketika semangat itu tiba, maka durasi tersebut hanya berjalan sekian waktu yang sangat cepat berakhir. Fisik dengan mudahnya memanjakan diri seolah-olah tidak ada tuan rumah yang menantikan perubahan yang lebih baik. Ada suatu waktu, saya bisa duduk termenung dan merasakan kekesalan yang luar biasa mendalam sehingga sering menyalahkan diri sendiri atas waktu yang telah terlewati dengan sia-sia.

Yah, kondisi ini saya sadari dengan sangat sadar, namun masih perlu kekuatan dan kebulatan tekad untuk mengatasinya. Batin dan fisik memang harus seimbang. Inilah target yang masih harus saya perjuangkan di tahun ini. Misi keseimbangan hidup yang tidak akan habisnya selesai karena hidup memang perlu senantiasa diseimbangkan dan disesuaikan dengan berbagai sebab dan kondisi.

Blog merupakan refleksi dari sebuah sisi yang berbeda dalam diri saya. Tidak banyak harapan selain sebuah refleksi terhadap diri sendiri agar tidak hanya termenung dalam larutan kehampaan hidup, namun dapat bangkit untuk menjadi sebuah pohon dengan akar spiritual yang kokoh dan berkualitas. Saya yakin, ada sebuah sudut pandang yang perlu menjadi pertimbangan saat kita menyoroti diri dalam sisi spiritual. Yah. Sebuah pembelajaran. Sebuah pengalaman. Tetap semangat!

“Yesterday I was CLEVER, so I wanted to change the world.

Today I am WISE, so I am changing myself.”

– – – Rumi

SEBUAH KOMITMEN

DSCF1803_2

Levitation Photoshoot with Darwis Taniwan, Kheng, dan member BLIA YAD Indonesia | YADventure 2014 | Dharma Shanti Temple Berastagi (Captured by: Putera D.K.)

Hey, blog! Sangat bersyukur dengan segala momen yang telah mengisi kertas keseharian dalam sebuah buku kehidupan diriku. Seiring berjalannya waktu, segala pengalaman berharga, baik suka maupun duka ini telah semakin membuka pemikiranku bahwa dunia ini tidaklah sesempit yang selama ini saya bayangkan. Bahkan, bisa dibilang, dunia ini sudah terlalu luas. Tidak akan ada waktu yang cukup untuk bisa menjangkau semua hal di dunia ini.

Namun, yang bisa dilakukan adalah berusaha yang terbaik. Mendorong segala kekuatan yang ada dalam diri. Terkadang terlalu banyak hal yang harus dilakukan, namun tidak cukup konsentrasi untuk menyelesaikannya semua. Terkadang bisa malas, terkadang bisa cukup semangat namun keadaan tidak mendukung, dan terkadang banyak godaan dan halangan yang membuat kita tidak bisa menjadi apa yang kita impikan selama ini. Tapi, semuanya itu ternyata bukanlah masalah. Terkadang kita hanya perlu waktu untuk merenungi diri dan mengolah kembali managemen waktu kita. Lalu, mencari ke dalam hati diri kita apa yang sebenarnya mampu memotivasi kita menjadi lebih semangat dalam hidup. Saya menyadari bahwa pribadi saya harus didorong dengan sebuah komitmen. Sebuah perasaan dimana kita tidak ingin mengecewakan orang lain. Sebuah dorongan yang membuat kita berjuang mati-matian untuk mencapainya. Memang tidak mudah. Namun, sebuah komitmen layak untuk diperjuangkan.

Yah! Selalu ada pembelajaran dalam setiap pengalaman. Selalu ada konsekuensi yang harus kita ambil dengan tameng keberanian. Tetap semangat! Tetap semangat! Tetap semangat!

SEBUAH HARAPAN

Pernahkah kamu merasakan sebuah perasaan dimana segala sesuatu berhenti dan membuatmu berdiam diri sejenak? Memandangi dirimu sendiri dan bertanya dalam hati, “Apa tujuan saya hidup di dunia ini?”. Segala sesuatu kadang terasa begitu hampa. Bahagia lalu sedih. Sedih lalu bahagia. Kadang bukan sedih, juga bukan bahagia. Ada suatu perasaan yang tidak bisa dengan mudah diungkapkan dengan kata-kata. Yah. Dunia terus berputar. Waktu terus berdetak. Jantung terus berdenyut. Orang-orang terus menyibukkan dirinya dengan kegiatan rutin yang tak habis-habisnya. Begitu juga dengan semut-semut kecil yang tak pernah berhenti berjalan kesana-kemari. Apakah kita tidak jauh beda dengan kesibukan para semut? Lalu, apa yang kita sibukkan selama ini?

Kapan ini semua akan berakhir? Kenapa saya harus lahir di dunia ini? Apakah hanya saya sendiri yang berpikiran seperti ini? Atau apakah saya saja yang terlalu santai untuk menyempatkan diri berpikiran seperti itu? Sedangkan, orang lain yang terus mengejar impian mereka tidak akan memikirkan pertanyaan aneh tersebut? Terkadang saya membandingkan diri saya dengan orang lain. Saya bisa bersyukur karena ada orang yang lebih kurang beruntung ketimbang saya. Saya juga bisa bersedih karena ada orang yang jauh lebih beruntung dari saya. Lalu apa?

davidwijaya91 david wijaya medan local talent info77 wordpress picket fence project photography creative art cute adorable kids candid

Apa yang saya harapkan sering tidak tercapai. Apa yang saya takutkan malah sering terjadi. Orang-orang di luar sana terus mencari tujuan hidup mereka. Yang diharapkan bisa mengubah hidup mereka menjadi lebih baik di masa mendatang. Jikalau bisa, hingga ke anak cucu mereka. Tapi, siapa yang bisa melawan rasa jenuh dalam memperjuangkan hal tersebut? Saya hanya ingin kehidupan yang bisa membuatku semangat setiap hari. Namun, itu ternyata tidak gampang. Hati ini dengan mudahnya berubah dalam sekejap. Terkadang kita tidak ingin membohongi diri sendiri. Yah. Kita tampak bahagia dari luar namun sebenarnya kita cukup tersiksa dari dalam. Atau, kita memang tampak tidak begitu menikmati hidup, namun sebenarnya ada rasa optimis yang hanya diri kita sendiri yang merasakannya? Ya. Ada sebuah harapan di dalamnya.

“Harapan” yang mulai menjawab segala kebimbangan saya selama ini. Ternyata ada sebuah harapan di dalam diri setiap orang yang tidak tampak dari luar. Mereka digerakkan oleh harapan, mereka dipacu oleh harapan, mereka disadarkan oleh harapan. Semua orang terus memperjuangkan diri mereka dalam hidup demi sebuah harapan. Mereka tidak ragu untuk berani mengambil resiko seandainya harapan itu akan berakhir dengan sia-sia. Mereka sudah melupakan “apa tujuan saya hidup?” karena yang mereka pikirkan adalah “apa yang bisa membuat saya menjadi lebih baik dari sekarang?”. Apapun itu, setiap orang layak untuk memperjuangkan hidup mereka, baik karir, keluarga, sahabat, pasangan, kerabat, ataupun dalam masyarakat. Semoga kita tidak duluan “mati” sebelum kita benar-benar menghembuskan nafas terakhir. Ketika kita tidak memiliki harapan, maka kita sudah tidak memiliki kehidupan, walaupun tubuh kita masih aktif bekerja. Tanpa harapan, kita hanya melihat tanpa berpikir, kita hanya  bergerak tanpa tujuan, dan kita hanya berbicara tanpa suara.

doodle art doodleart DWskellington medan davidwijaya91 david wijaya mie tarek medan mietarek yang bikin narek 3d pop-up card info77 wordpressAcara besar Wishing Candle 2014 dari organisasi BLIA YAD Indonesia baru saja lewat beberapa hari yang lalu. Cukup beruntung mendapatkan kesempatan menjadi pembawa acara (MC) bersama dengan bro Hendry Willy Nasrun selama acara tersebut. Seperti tahun lalu, ini kedua kalinya kesempatan yang diberikan kepada saya. Membawakan acara di hadapan 1200 hingga 1500 peserta merupakan pengalaman berkesan sekaligus menegangkan. Semuanya berjalan dengan lancar. Terima kasih atas kesempatan ini (:

Btw, sedang mempersiapkan projek kecil lagi sebagai salah satu tambahan persiapan Mie Tarek di bagian Souvenir. Mencoba menerapkan Doodle Art sebagai bagian dari 3D Pop-up Card dan Greeting Card hingga ke bagian packaging dari produk tersebut. Masih perlu banyak belajar dan research lagi. Semangat! Semangat! (:

Yah, mindset yang selalu saya tanam saat mempersiapkan berbagai projek kecil ini adalah konsisten dan sabar. KONSISTEN dengan menghasilkan kreasi yang senantiasa unik dalam selang beberapa waktu DAN hati yang SABAR dikarenakan kesuksesan tidak dapat diraih hanya dalam sekejap mata. Selalu ada pembelajaran ketika kita masih di “bawah”, dimana saya sangat yakin bahwa pembelajaran yang dibangun dari “bawah” akan menjadi fondasi yang kuat ketika kita telah berada di “atas” suatu saat nanti. Yeay! Tetap semangat bro sis! (:

RACIKAN BUMBU KEHIDUPAN

Hidup ini untuk apa? Apa tujuan saya hidup di dunia ini?

Sebuah pertanyaan yang sering melintas tanpa sebab dan sulit untuk menjawabnya. Sekolah lalu tamat, kemudian mencari pekerjaan. Dapat uang, lalu apa? Sudah dapat uang, malah belum tentu bahagia. Saya melihat sendiri pengalaman dari beberapa kerabat keluarga yang tujuan awalnya untuk mencari uang lalu setelah mendapatkannya, mereka malah ingin kembali seperti “dulu” dimana tidak punya banyak uang namun bahagia tanpa ada pertengkaran antar keluarga, maupun pengorbanan akan kesehatan karena telah berjuang mati-matian mendapatkan uang.

Motivasi-motivasi yang sering kita dengar adalah untuk membuat kita mencapai impian setinggi mungkin walaupun hati kecil kita belum tentu mau dan mampu. Kadang menjadi serba salah, kita ingin sukses luar biasa namun di lain sisi ada hal-hal yang harus dikorbankan, seperti waktu bersama keluarga, hubungan sosial, atau mungkin kesehatan yang membuat kita menyesal di saat semuanya telah terlambat.

Terkadang ingin hidup sederhana, namun siapa yang tidak tahan melihat orang-orang di sekitar kita sudah mulai sukses dari kita? Apakah ini rasa gengsi yang pelan-pelan akan membunuh kita? Atau kita tidak ingin mengambil resiko sehingga kesederhanaan saja sudah cukup menanam benih kebahagiaan dalam hidup kita? Yah, kembali lagi, apa tujuan hidup kita? Sulit jika kita harus terus membanding-bandingkan dan berlomba dengan orang lain. Ini tidak akan pernah habis. Mungkin, hidup dengan seimbang merupakan jawaban. Antara keluarga, kesehatan, materi, hubungan sosial, dan kepentingan pribadi, semuanya itu nampaknya perlu ditimbang-timbang agar tidak ada yang terlupakan. Semua itu perlu ditakar dengan pas seperti racikan bumbu dalam masakan agar tidak ada rasa yang timpang. Semua tergantung selera, jika suka yang pedas, maka prioritas kita lebih ke komposisi cabe. Jika sudah demen yang pedas, ya lanjutkan. Tapi jika kebanyakan lalu sakit perut, itu resiko yang harus diterima.

Tidak ada yang salah dengan komposisi bumbu kehidupan yang diracik oleh setiap orang. Masing-masing orang punya selera sendiri. Gak bisa dipaksakan, juga gak bisa dibandingkan. Lidah orang beda, perut orang juga beda. Pedasnya kehidupan yang bisa saya pikul juga belum tentu bisa dipikul oleh orang lain yang suka pedas. Yang penting, kita punya tujuan hidup, kita punya gambaran masakan apa yang akan kita makan sehingga kita tahu komposisi bumbu yang akan kita taruh mulai dari sekarang sehingga tidak ada penyesalan di kemudian hari. Apakah bumbu keluarga, bumbu kesehatan, bumbu materi, bumbu hubungan sosial, atau bumbu kepribadian kita, semua komposisi itu akan membentuk racikan bumbu kehidupan kita.

Tetap semangat! (:

doodle art doodleart doodling drawing davidwijaya91 instagram artist doodler info77 wordpress medan indonesia

Yoo! Apa kabar? Semoga kabarmu baik dan tetap semangat jalani hidup, bro sis! Walaupun terkadang hidup ini penuh ujian dan godaan yang membuat kita kadang galau, gimanapun juga yah tetap harus melangkah ke depan. Menghadapi robot kehidupan seperti sharing kemarin di Robot Versus Manusia, untungnya perasaan ini sudah mulai reda. Solusinya tetap sama: nelan ludah dan fokus ke hal lain yang bisa membuat kita kembali semangat. Oke deh, stop talking about robot lagi! HaHa.

Kali ini pengen sharing tentang sebuah kata yang namanya “konsisten”. Nampaknya gak mudah untuk menjadi konsisten dengan suatu prinsip atau keputusan yang kita buat saat di awal. Seperti kegiatan doodle yang saya jalani saat ini sudah sering dilanda kejenuhan. Menjalani hobby ataupun passion juga bisa jenuh, gak selamanya bisa terus senang karena butuh mood juga buat jalani hal tersebut. Cuma, apakah mau tetap konsisten? Itu yang gak mudah dijawab! Apalagi datang banyak saran yang menjatuhkan motivasi kita buat terusin, ATAU karena gak membuahkan hasil fantastis yang seperti kita pernah bayangkan sebelumnya sehingga membuat kita berpikir “Apakah ini sudah jalan yang benar?”. Jadi apa solusinya? Saya pernah mendapatkan jawaban dari sharing Bapak Dharmaduta Jhonson Min beberapa bulan yang lalu mengenai 3 prinsip yang harus dijalankan oleh seorang muda-mudi, yaitu:

JUJUR, KERJA KERAS, dan CERDAS

Jika kita sudah kerja keras namun masih merasa belum mendapatkan hasil yang bagus, itulah saatnya kita perlu menimbang diri kita sendiri terhadap sikon yang ada. Dengan KECERDASAN (bukan berarti IQ tinggi) yang kita miliki apakah kita harus pindah ke bidang lain atau masih harus tetap jalani. Gak ada jawaban yang pasti karena itu tergantung diri pribadi kita. Namun, menurutku, cobalah menjadi konsisten dalam waktu 1-2 tahun. Jika masih bisa bertahan namun mulai merasakan kenyamanan dan kecocokan, maka bisa berarti itu sudah menjadi titik terang di masa mendatang. Jika tidak, saatnya untuk berubah haluan. HaHa. That’s all for today! Good luck! Tetap semangat! (:

Argh! Kesalnya minta ampun! Hidup ini pasti ada aja orang yang bisa buat kita kesal.

Pengen aja, wajahnya dipecelin pake sambel rujak paling pedes sedunia!

Terkadang bukan karena kita benci alias bebek-bebekan sama orang tersebut, tapi kadang cara penyampaiannya yang gak dipertimbangkan dengan baik-baik sebelum diluncurkan ke telinga kita. Hati ini bisa aja panas dan kepala bisa mendidih sekejap saat melihat orang seperti itu, apalagi mendengar ocehannya. Argh! Hati kecil ini sering berbisik dengan keras, “Lebih pengertian donk! Kamu gak tahu kan pengorbanan yang telah saya lakukan?! Kamu pikir mudah?! Coba kamu di posisi saya?! Kalau begitu caranya, kamu sendiri yang kerjain aja!”.

Terkadang orang tersebut terlalu mematuhi aturan dan prinsip hidupnya, sehingga tingkah lakunya sudah seperti robot. Jika A harus A dan jika B harus B. Padahal orang tersebut (yang seperti robot itu) bukan hidup dengan robot, tetapi bersama makhluk dengan milyaran sel yang terus bertumbuh. Makhluk tersebut punya perasaan, punya hati, dan punya kehidupan yang tidak bisa disamakan dengan yang lainnya. Makhluk itulah yang disebut MANUSIA, bukan robot. Untuk itu, manusia itu perlu dimengerti (bukan hanya wanita saja yang ingin dimengerti, seperti salah satu penggalan lirik lagu Indonesia).

Tapi, memang tidak mudah. Jika kita mau dimengerti, kenapa kita tidak mengerti si robot itu juga? Jadi makin susah kan untuk saling mengerti? Gak mungkin kita lepasin baterai si robot itu, lalu dia pun akan diam untuk selamanya. Gak mungkin juga kita mencap label “BENCI” di jidat si robot itu, karena label tersebut adalah keputusan jangka panjang yang berbahaya, seperti halnya ketika salah satu pasangan suami istri berkata, “Kita lebih baik CERAI saja!”. Jadi, itu bukan pilihan yang bijak. Jadi mau diapain tuh robot yang terus berlalu-lalang di sekitar kehidupan kita? Kadang bisa emosi juga kan? Apalagi ada sebuah pepatah mengatakan,

“Orang yang kita sukai berada jauh di kehidupan kita sedangkan orang yang tidak kita sukai malah berada dekat di kehidupan kita.”

Tidaaaakkkkk! Jadi, solusinya apa? Yang pasti, gak ada gunanya bertengkar! Buat capek saja itu! Dan, gak usah disimpan dalam hati karena hatimu itu hanya muat untuk seseorang saja, yaitu orang yang kamu cintai selama hidupmu nanti. Eaaa! Jadi, saya sarankan sebuah cara, yaitu: MENELAN LUDAH alias terima saja. Anggap itu sebuah kesialan, anggap itu sebuah pembelajaran, anggap itu sebuah latihan, anggap hatimu yang panas itu sedang WARMING-UP alias olahraga, anggap kamu sedang menghadapi ujian kehidupan dimana ketika kamu berhasil melewatinya, kamu akan mendapatkan nilai yang berharga untuk kehidupanmu, dan anggap itu hanya bersifat sementara alias akan berlalu juga. Jadi, nikmati saja hati yang panas itu, nikmati saja rasa kekesalanmu itu, nikmati saja bola emosi yang bergelinding di dalam tubuhmu, dan nikmati saja ocehannya supaya membuktikan hatimu itu gak sempit, yang menerima ocehan begitu saja sudah terpancing kemarahan. Terima saja dan nikmati hal-hal positif di sekitar kita. Fokus, optimis, dan berikan perhatian yang lebih kepada orang-orang positif sekitar kita, daripada memikirkan si robot tersebut (:

Kesimpulannya, siapa yang menang, robot atau manusia? Pasti manusia, karena robot punya baterai yang tidak akan tahan lama. Sebentar saja mereka akan kehilangan energi. Jadi, yang sabar aja ya nungguin baterai si robot habis. Oke? Saya juga lagi nunggu baterainya habis tuh. HaHa. Tetap semangat bro! Tetap semangat sis!

doodle art doodleart medan doodling davidwijaya91 medan indonesia sketsa kreatif animasi konsep enjoy life info77 medan

Eric Wijaya – David Wijaya – Devit Chandra – Dickson Unfatio

Hey, bro! Hey, sis! Iseng-iseng nyorat-nyoret (doodling) foto jadul 2010, yang ketika itu masih berjodoh dengan beberapa teman baik nan kocak, yang kami namakan sebagai Harmonity sQuad (HsQ). Ah, sebenarnya terlalu jayus nama yang kami berikan itu. HaHa. Tapi sebagai motivasi & wujud kekompakkan kita doang. Tidak lebih dari itu (:

Anyway, sudah hari Senin lagi. Waktu terasa begitu cepat. Sebenarnya cepat itu ada baiknya, ketika kita menyelesaikan suatu tanggung jawab dengan cepat, belajar pengalaman dengan cepat, proses pertukaran informasi yang cepat, komunikasi satu sama lain dengan cepatnya terjalin, dan hal lainnya yang di zaman teknologi serba canggih ini, membuat segala sesuatu menjadi lebih cepat dan efisien. Jadi teringat seorang pembicara (Bapak Siswanto Tio) yang pernah sharing tentang dampak negatif dari proses “cepat” ini, terutama dalam kehidupan muda-mudi.

Zaman sekarang, anak muda ingin segalanya serba cepat. Ingin sukses lebih cepat dengan pekerjaan bagus, ingin cepat mempunyai usaha bergengsi, ingin cepat terkenal, ingin cepat dihargai & dipuji masyarakat, ingin cepat menjadi juara, ingin cepat mendapatkan sesuatu yang telah didapatkan orang lain, ingin cepat menjadi seorang ahli di bidangnya, dan hal lainnya yang ingin cepat didapatkan. Sebenarnya ini bagus karena sebuah motivasi bagi diri kita untuk semakin tumbuh berkembang, namun kebanyakan anak muda yang begituan malah cepat menjadi bosan, cepat berpaling ke pilihan lain, tidak sabar, dan malah cepat menyerah ketika mulai merasakan kendala. Zaman dulu, anak muda itu tidak seperti begitu. Mereka percaya bahwa menjadi orang sukses itu perlu kerja keras yang tidak mudah, mental mereka perlu ditempah terus menerus, dan mereka yakin bahwa “lambat” belum tentu “kalah” dan “lemah”, tetapi disiplin & konsisten-lah yang merupakan fondasi kesuksesan.

Saya merasa itu masuk akal. Menurut saya, ini karena kita melihat banyak hal dan terpengaruh oleh lingkungan sekitar, yang diolah pemikiran kita menjadi suatu hal yang “terkadang” keliru. Ketika kita melihat teman-teman kita yang sudah mulai sukses, kita terdorong untuk melakukan hal yang sama, kita jadi ingin cepat-cepat seperti dia. Ketika kita melihat teman-teman sudah mulai mampu membeli ini itu, kita mulai berusaha mengikutinya agar kita tidak kelihatan malu. Ketika kita melihat teman-teman sudah mulai membuka usaha, kita juga mulai ikutan. Ketika kita melihat teman kita memiliki pekerjaan yang bagus di bidang tertentu, kita juga mulai berpikir untuk pindah ke bidang tersebut. Ketika kita mulai bekerja di suatu perusahaan dan mulai merasakan ketidaknyamanan di tahun-tahun awal bekerja, kita sudah mulai mencari alternatif lain, tanpa merefleksikan diri kita apakah kita yang kurang berkontribusi dan berusaha, atau memang sistem lingkungan kerja tersebut yang tidak bagus, serta perbandingan lainnya yang membuat kita terdorong untuk tidak konsisten dengan apa yang telah kita jalankan sekarang.

Sebenarnya saya juga begitu. Memang tidak mudah untuk tidak terpengaruh, tapi setidaknya saya menyadari bahwa pemikiran seperti itu tidak bagus juga. Karena itu membuat kita memaksakan diri kita padahal masing-masing orang punya rejekinya sendiri, punya keahliannya sendiri, dan punya jodohnya sendiri yang tidak bisa disamakan. Teringat sebuah pepatah bijak,

“Gunung mempunyai ketinggian masing-masing. Laut mempunyai kedalaman masing-masing. Tidaklah perlu saling membandingkan, karena setiap orang memiliki kelebihannya masing-masing.”

Saya hanya menyampaikan kembali tentang apa yang saya pahami. Saya juga masih belajar untuk menerapkan pemikiran “disiplin” dan “konsisten” dengan apa yang saya kerjakan saat ini. Semoga sharing kali ini bermanfaat. Semoga kita tidak ingin sekedar cepat saja. Lambat asal selamat. Lambat asal ada kepastian. Tetap semangka bro! Tetap semangka sis! Ayee! (:

Baca tulisan lainnya:

+ DOODLE ART INSPIRATION (1)

+ DIAM UNTUK MERENUNGI

+ SOFLES – LIMITLESS – GRAFFITI

+ Arrggghhhh!!! I REALLY want to END this life!