Tahun 2015 akhirnya sudah berjalan sekian hari hingga tak terasa bulan Januari akan segera terlewati. Memang sudah terlalu kebiasaan merasakan bahwa waktu selalu berjalan begitu cepatnya. Padahal 24 jam sehari masih perlu dimanfaatkan lebih baik lagi sehingga benar-benar bisa terasa bahwa waktu tidak berjalan cepat, juga tidak berjalan lambat. Tanpa disadari, waktu yang sebenarnya telah berjalan dengan normal seirama dengan detakan jantung setiap detiknya. Hanyalah perasaan diri ini yang membisikkan sebaliknya.
Awal tahun yang dihadapkan dengan ujian kehidupan. Awal tahun yang memerlukan kesabaran untuk menghadapi kondisi ketidaknyamanan. Awal tahun yang memacu kebulatan hati untuk menerima dan belajar dari pengalaman hidup. “Sabar adalah kekuatan. Sabar adalah kebijaksanaan. Sabar adalah kemurahan hati.” Begitulah kata bijak dari salah satu panutan saya dari seorang guru spiritual, Venerable Master Hsing Yun. Semoga saya bisa melewati ujian ini dengan penuh rasa syukur dan pembelajaran di masa mendatang.
Ada suatu waktu, saya sulit mengontrol gejolak batin yang tidak stabil. Secara sadar, fisik dikontrol dengan pasrahnya oleh pikiran, seolah-olah diri ini tidak dapat berbuat apa-apa. Terkadang perencanaan jelas dan semangat di awal dapat dengan mudahnya hilang, dan berubah haluan menjadi kemalasan dan penundaan. Namun, ketika semangat itu tiba, maka durasi tersebut hanya berjalan sekian waktu yang sangat cepat berakhir. Fisik dengan mudahnya memanjakan diri seolah-olah tidak ada tuan rumah yang menantikan perubahan yang lebih baik. Ada suatu waktu, saya bisa duduk termenung dan merasakan kekesalan yang luar biasa mendalam sehingga sering menyalahkan diri sendiri atas waktu yang telah terlewati dengan sia-sia.
Yah, kondisi ini saya sadari dengan sangat sadar, namun masih perlu kekuatan dan kebulatan tekad untuk mengatasinya. Batin dan fisik memang harus seimbang. Inilah target yang masih harus saya perjuangkan di tahun ini. Misi keseimbangan hidup yang tidak akan habisnya selesai karena hidup memang perlu senantiasa diseimbangkan dan disesuaikan dengan berbagai sebab dan kondisi.
Blog merupakan refleksi dari sebuah sisi yang berbeda dalam diri saya. Tidak banyak harapan selain sebuah refleksi terhadap diri sendiri agar tidak hanya termenung dalam larutan kehampaan hidup, namun dapat bangkit untuk menjadi sebuah pohon dengan akar spiritual yang kokoh dan berkualitas. Saya yakin, ada sebuah sudut pandang yang perlu menjadi pertimbangan saat kita menyoroti diri dalam sisi spiritual. Yah. Sebuah pembelajaran. Sebuah pengalaman. Tetap semangat!
“Yesterday I was CLEVER, so I wanted to change the world.
Today I am WISE, so I am changing myself.”
– – – Rumi